29 November 2010

jika anak..



Jika anak-anak hidup dengan kritikan,
   mereka belajar untuk mengutuk.
Jika anak-anak hidup dengan permusuhan,
   mereka belajar untuk melawan.
Jika anak-anak hidup dengan rasa takut,
   mereka belajar untuk menjadi memprihatinkan.
Jika anak-anak hidup dengan belas kasihan,
   mereka belajar untuk merasa menyesal sendiri.
Jika anak-anak hidup dengan olokan,
   mereka belajar untuk merasa malu.
Jika anak-anak hidup dengan kecemburuan,
   mereka belajar untuk merasa iri hati.
Jika anak-anak hidup dengan rasa malu,
   mereka belajar untuk merasa bersalah.
Jika anak-anak hidup dengan semangat,
   mereka belajar percaya diri.
Jika anak-anak hidup dengan toleransi,
   mereka belajar kesabaran.
Jika anak-anak hidup
   dengan pujian, mereka belajar apresiasi.
Jika anak-anak hidup dengan penerimaan,
   mereka belajar untuk cinta.
Jika anak-anak hidup dengan persetujuan,
   mereka belajar seperti itu sendiri.
Jika anak-anak hidup dengan pengakuan,
   mereka belajar bagus untuk memiliki tujuan.
Jika anak-anak hidup dengan berbagi,
mereka belajar kedermawanan.
Jika anak-anak hidup dengan kejujuran,
   mereka belajar sebenarnya.
Jika anak-anak hidup dengan keadilan,
   mereka belajar keadilan.
Jika anak-anak hidup dengan baik-baik,
   mereka belajar menghargai.
Jika anak-anak hidup dengan keamanan,
   mereka belajar untuk memiliki iman dalam diri mereka sendiri dan orang- orang di sekitar mereka.
Jika anak-anak hidup dengan keramahan,
   mereka belajar di dunia adalah tempat yang bagus untuk hidup.


oleh Dorothy Law Nolte (1924 – 2005).

02 November 2010

10 Kesalahpahaman tentang kesuksesan



Kesalahpahaman 1
Beberapa orang tidak bisa sukses karena latar belakang, pendidikan, dan lain-lain.
Padahal, setiap orang dapat meraih keberhasilan.
Ini hanya bagaimana mereka menginginkannya, kemudian melakukan sesuatu untuk mencapainya.

Kesalahpahaman 2
Orang-orang yang sukses tidak melakukan kesalahan.
Padahal, orang-orang sukses itu justru melakukan kesalahan sebagaimana kita semua pernah lakukan Namun, mereka tidak melakukan kesalahan itu untuk kedua kalinya.

Kesalahpahaman 3
Agar sukses, kita harus bekerja lebih dari 60 jam (70, 80, 90...) seminggu.
Padahal, persoalannya bukan terletak pada lamanya anda bekerja.
Tetapi bagaimana anda dapat melakukan sesuatu yang benar.

Kesalahpahaman 4
Anda hanya bisa sukses bila bermain sesuatu dengan aturan.
Padahal, siapakah yang membuat aturan itu? Setiap situasi membutuhkan cara yang berbeda. Kadang-kadang kita memang harus mengikuti aturan, tetapi di saat lain andalah yang membuat aturan itu.

Kesalahpahaman 5

-- Jika anda selalu meminta bantuan, anda tidak sukses.
Padahal, sukses jarang sekali terjadi di saat-saat vakum.
Justru, dengan mengakui dan menghargai bantuan orang lain dapat membantu keberhasilan anda. Dan, sesungguhnya ada banyak sekali orang semacam itu.

Kesalahpahaman 6
Diperlukan banyak keberuntungan untuk sukses.
Padahal, hanya dibutuhkan sedikit keberuntungan.
Namun, diperlukan banyak kerja keras, kecerdasan, pengetahuan, dan penerapan.

Kesalahpahaman 7
Sukses adalah bila anda mendapatkan banyak uang.
Padahal, uang hanya satu saja dari begitu banyak keuntungan yang diberikan oleh kesuksesan. Uang pun bukan jaminan kesuksesan anda.

Kesalahpahaman 8
Sukses adalah bila semua orang mengakuinya.
Padahal, anda mungkin dapat meraih lebih banyak orang dan pengakuan dari orang lain atas apa yang anda lakukan. Tetapi, meskipun hanya anda sendiri yang mengetahuinya, anda tetaplah sukses.

Kesalahpahaman 9
Sukses adalah tujuan.
Padahal, sukses lebih dari sekedar anda bisa meraih tujuan dan goal anda.
Katakan bahwa anda menginginkan keberhasilan, maka ajukan pertanyaan "atas hal apa?"

Kesalahpahaman 10
Saya sukses bila kesulitan saya berakhir.
Padahal, anda mungkin sukses, tapi anda bukan Tuhan.
Anda tetap harus melalui jalan yang naik turun sebagaimana anda alami di masa-masa lalu. Nikmati saja apa yang telah anda raih dan hidup setiap hari sebagaimana adanya.

Comment