PENDAKIAN
Gunung Lawu sangat populer untuk kegiatan pendakian. Setiap malam 1 Sura banyak orang berziarah dengan mendaki hingga ke puncak. Karena populernya, di puncak gunung bahkan dapat dijumpai pedagang makanan.
Pendakian standar dapat dimulai dari dua tempat (basecamp): Cemorokandang di Tawangmangu, Jawa Tengah, serta Cemorosewu, di Sarangan, Jawa Timur. Gerbang masuk keduanya terpisah hanya 200 m.
Pendakian dari Cemorosewu melalui dua sumber mata air: Sendang (kolam) Panguripan terletak antara Cemorosewu dan Pos 1 dan Sendang Drajat di antara Pos 4 dan Pos 5.
Pendakian melalui Cemorokandang akan melewati 5 selter dengan jalur yang relatif telah tertata dengan baik.
Pendakian melalui cemorosewu akan melewati 5 pos. Jalur melalui Cemorosewu lebih nge-track. Akan tetapi jika kita lewat jalur ini kita akan sampai puncak lebih cepat daripada lewat jalur Cemorokandang. Pendakian melalui Cemorosewu jalannya cukup tertata dengan baik. Jalannya terbuat dari batu-batuan yang sudah ditata.
Jalur dari pos 3 menuju pos 4 berupa tangga yang terbuat dari batu alam. Pos ke4 baru direnovasi,jadi untuk saat ini di pos4 tidak ada bangunan untuk berteduh. Biasanya kita tidak sadar telah sampai di pos 4.
Di dekat pos 4 ini kita bisa melihat telaga Sarangan dari kejahuan. Jalur dari pos 4 ke pos 5 sangat nyaman, tidak nge-track seperti jalur yang menuju pos 4. Di pos2 terdapat watu gedhe yang kami namai watu iris(karena seperti di iris).
Di dekat pintu masuk Cemorosewu terdapat suatu bangunan seperti masjid yang ternyata adalah makam.Untuk mendaki melalui Cemorosewu(bagi pemula) janganlah mendaki di siang hari karena medannya gag nguatin untuk pemula.
Di atas puncak Hargo Dumilah terdapat satu tugu.
MISTERI GUNUNG LAWU
Gunung Lawu menyimpan misteri pada masing-masing dari tiga puncak utamanya dan menjadi tempat yang dimitoskan sebagai tempat sakral di Tanah Jawa. Harga Dalem diyakini sebagai tempat pamoksan Prabu Bhrawijaya Pamungkas, Harga Dumiling diyakini sebagai tempat pamoksan Ki Sabdopalon, dan Harga Dumilah merupakan tempat yang penuh misteri yang sering dipergunakan sebagai ajang menjadi kemampuan olah batin dan meditasi.
Konon gunung Lawu merupakan pusat kegiatan spiritual di Tanah Jawa dan berhubungan erat dengan tradisi dan budaya Keraton Yogyakarta.
Setiap orang yang hendak pergi ke puncaknya harus memahami berbagai larangan tidak tertulis untuk tidak melakukan sesuatu, baik bersifat perbuatan maupun perkataan. Bila pantangan itu dilanggar di pelaku diyakini bakal bernasib naas.
Tempat-tempat lain yang diyakini misterius oleh penduduk setempat yakni: Sendang Inten, Sendang Drajat, Sendang Panguripan, Sumur Jalatunda, Kawah Candradimuka, Repat Kepanasan/Cakrasurya, dan Pringgodani.
LEGENDA GUNUNG LAWU
Cerita dimulai dari masa akhir kerajaan Majapahit (1400 M) pada masa pemerintahan Sinuwun Bumi Nata Bhrawijaya Ingkang Jumeneng kaping 5 (Pamungkas). Dua istrinya yang terkenal ialah Dara Petak putri dari daratan Tiongkok dan Dara Jingga. Dari Dara Petak lahir putra Raden Fatah, dari Dara Jingga lahir putra Pangeran Katong.
Raden Fatah setelah dewasa agama islam berbeda dengan ayahandanya yang beragama Budha. Dan bersamaan dengan pudarnya Majapahit, Raden Fatah mendirikan Kerajaan di Glagah Wangi (Demak).
Melihat kondisi yang demikian itu , masygullah hati Sang Prabu. Sebagai raja yang bijak, pada suatu malam, dia pun akhirnya bermeditasi memohon petunjuk Sang Maha Kuasa. Dalam semedinya didapatkannya wangsit yang menyatakan bahwa sudah saatnya cahaya Majapahit memudar dan wahyu kedaton akan berpindah ke kerajaan Demak.
Pada malam itu pulalah Sang Prabu dengan hanya disertai pemomongnya yang setia Sabdopalon diam-diam meninggalkan keraton dan melanglang praja dan pada akhirnya naik ke Puncak Lawu. Sebelum sampai di puncak, dia bertemu dengan dua orang kepala dusun yakni Dipa Menggala dan Wangsa Menggala. Sebagai abdi dalem yang setia dua orang itu pun tak tega membiarkan tuannya begitu saja. Merekapun pergi bersama ke puncak Harga Dalem.
Saat itu Sang Prabu bertitah, "Wahai para abdiku yang setia sudah saatnya aku harus mundur, aku harus muksa dan meninggalkan dunia ramai ini. Dipa Menggala, karena kesetiaanmu kuangkat kau menjadi penguasa gunung Lawu dan membawahi semua mahluk gaib dengan wilayah ke barat hingga wilayah gunung Merapi/gunung Merbabu, ke timur hingga gunung Wilis, ke selatan hingga Pantai selatan , dan ke utara sampai dengan pantai utara dengan gelar Sunan Gunung Lawu. Dan kepada Wangsa Menggala, kau kuangkat sebagai patihnya, dengan gelar Kyai Jalak.
Tak kuasa menahan gejolak di hatinya, Sabdopalon pun memberanikan diri berkata kepada Sang Prabu: Bila demikian adanya hamba pun juga pamit berpisah dengan Sang Prabu, hamba akan naik ke Harga Dumiling dan meninggalkan Sang Prabu di sini.
Singkat cerita Sang Prabu Brawijaya pun muksa di Harga Dalem, dan Sabdopalon moksa di Harga Dumiling. Tinggalah Sunan Lawu Sang Penguasa gunung dan Kyai Jalak yang karena kesaktian dan kesempurnaan ilmunya kemudian menjadi mahluk gaib yang hingga kini masih setia melaksanakan tugas sesuai amanat Sang Prabu Brawijaya
Pages
Categories
- 2014
- 2015
- album
- Angkatan 2015/2016
- brivet jalan
- DIARYKU
- FAKTA
- Februari 2015
- GALERI
- halal bihalal
- INFO
- inspirasi
- Januari 2015
- Juli 2015
- Juni 2015
- KOPERASI PRAMUKA
- KRIDA LANTAS
- KRIDA PTKP
- LAGU PRAMUKA
- MOTIVASI
- Oktober 2015
- pendidikan
- Penempuhan badge
- polsek karanganyar
- polsek ngrambe
- polsek widodaren
- pondok romadhon
- PRAMUKA
- rakor
- RESENSI FILM
- SAKA
- Sdn sidolaju 1
- TOKOH
My Blog List
INILAH KAMI
KAMI ORANG BIASA
SELALU BERPENAMPILAN SEDERHANA
WALAU TERKADANG MENYAKITI
KAMI SELALU DICINTAI
OTAK BOLEH PAS-PASAN
BUKAN BERARTI TAK PUNYA MASA DEPAN
WAJAH MUNGKIN SADIS
TAPI KAMI PALING ROMANTIS
KADANG KAMI NAKAL
TAPI BUKAN BERARTI TAK BERMORAL
KAMI KRITIS & OPTIMIS
AGAR EXIS WALAU NARSIS
KAMI SETIA KAWAN
HANYA BERONTAK KEPADA LAWAN
KAMI BER1 UNTUK JADI NO1
SELALU BERPENAMPILAN SEDERHANA
WALAU TERKADANG MENYAKITI
KAMI SELALU DICINTAI
OTAK BOLEH PAS-PASAN
BUKAN BERARTI TAK PUNYA MASA DEPAN
WAJAH MUNGKIN SADIS
TAPI KAMI PALING ROMANTIS
KADANG KAMI NAKAL
TAPI BUKAN BERARTI TAK BERMORAL
KAMI KRITIS & OPTIMIS
AGAR EXIS WALAU NARSIS
KAMI SETIA KAWAN
HANYA BERONTAK KEPADA LAWAN
KAMI BER1 UNTUK JADI NO1
Fanpage
kak echo. Powered by Blogger.
06 March 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Comment
follower
Popular Posts
-
HIDUP ADALAH ANUGERAH KEPADA INSAN YANG BERSYUKUR BERSYUKURLAH DALAM KEKURANGAN TETAPLAH ANGGUN DALAM KECUKUPAN JADIKAN IKHLAS SEBAGA...
-
SALAM PRAMUKA SBO Films, rumah produksi yang sukses meluncurkan film Garuda di Dadaku dan meraup sekitar 1,4 juta penonton pada 2009. Kal...
-
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang biasanya selalu mengenakan setelan jas dan dasi resmi, Jumat (20/11) kemarin, rela menggunakan...
-
Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Un...
-
Waspada sebelum dirazia, perhatikan UU terbaru yang menggantikan UU tahun 1992, UU Nomor 22 Tahun 2009. Undang-Undang yang sudah ditandatan...
-
1. Setiap Orang Mengakibatkan gangguan pada : fungsi rambu lalu lintas, Marka Jalan, Alat pemberi isyarat lalu lintas fasilitas pejalan kak...
-
PENERIMAAN ANGGOTA BARU GERAKAN PRAMUKA SAKA BHAYANGKARA POLSEK MANTINGAN POLSEK WIDODAREN POLSEK NGRAMBE POLSEK SINE...
-
Satuan Karya Pramuka (Saka) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman para pramuka dalam berbagai ...
0 comments:
Post a Comment